Dengan demikian, menurutnya, pasukan militer Irak akan siap mengambil alih operasi keamanan saat Amerika mengurangi jumlah pasukannya menjadi 50.000 tentara pada tanggal 1 September mendatang.
Berbicara dari Baghdad, Jendral Odierno mengatakan, Irak akan menghadapi pasang surut dalam beberapa pekan menjelang berakhirnya misi tempur Amerika. Ia menambahkan penting bagi Irak untuk membentuk pemerintah setelah tertunda lima bulan. Tapi, ia juga mengatakan penarikan pasukan Amerika terkait dengan stabilitas pasukan keamanan Irak, bukan pemerintahannya.
Gelombang kekerasan melanda Irak, sejak pemilihan parlemen yang tidak memberikan hasil yang jelas pada bulan Maret. Ketidakpastian politik mengakibatkan beberapa pejabat Irak dan Amerika khawatir para pemberontak mengambil keuntungan dari situasi ini. Para pejabat Irak mengatakan, 53 warga tewas akibat ledakan bom selama dua hari belakangan.
source : republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar