Para pakar pencari fakta internasional itu adalah Mary Shanti Dairiam dari Malaysia, Sir Desmond de Silva dari Inggris, dan Karl T Hudson-Phillips dari Trinidad dan Tobago.
Namun Dewan HAM belum bisa menentukan siapa yang akan memimpin tim pencari fakta itu. Para pakar tersebut akan segera memhubungi pihak-pihak terkait sebelum meraka berangkat menuju kawasan tragedi serangan kemanusian itu terjadi.
Diharapkan tim ini sudah bisa menyampaikan laporan investigasinya kepada dewan HAM PBB pada September Mendatang. Misi pencari fakta ini di bentuk atas perintah Dewan HAM PBB pada tanggal 2 Juni 2010 atau tiga hari setelah Angkatan Bersenjata Israel (IDF) menyerang iringan enam kapal, termasuk Kapal Mavi Marmara, di perairan Internasional, sembilan relawan meninggal dunia dan sejumlah lainnya luka-luka dalam serangan brutal itu.
Presiden Dewan HAM PBB, Sihasak Phuangketkeow, meminta semua pihak untuk mau bekerja sama secara tuntas dengan tim Pencari Fakta ini. " Dengan keahlian serta kebebasan dan posisi tidak memihak, para anggota Misi akan berkerja keras menjelaskan tuntas peristiwa yang terjadi pada waktu itu," ujarnya.
Cat: Semoga Kasus ini bisa segera selesai dan bisa di dapatkan sebuah keadilan bagi tegaknya hukum Internasional, tanpa ada sebuah rekayasa.
Video Serangan Brutal Militer Israel di kapal Mavi Marmara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar