Dibalik Nikmatnya Kafein

Selasa, 05 Januari 2010

Didalam kamus medis, kafein termasuk golongan zat yang mempunyai kemampuan menstimulasi otak. Kalau di pisahkan dari zat-zat lainnya, kafein (Trimethylxathine) ini aslinya berbentuk serbuk putih dengan rasa agak pahit. Kafein menimbulkan efek “kekuatan ekstra” untuk melawan rasa lelah, diiringi munculnya semangat tinggi dan perasaan gembira. Kafein juga memacu detak jantung dan meningkatkan produksi urine. Intinya kafein memang dapat menjanjikan kebugaran jangka pendek sebagaimana banyak di cari orang.

Kalangan medis pu kerap memanfaatkan sebagai campuran obat-obatan.Obat flu misalnya, biasanya di lengkapi kafein untuk menyumbangkan dorongan rasa mengantuk yang muncul.

Dalam praktek sehari-hari kafein di manfaatkan untuk menciptakan efek penambah energi dan menumbuhkan kewaspadaan tingkat tinggi. Hal ini dapat terjadi karena kafein dapat menekan fungsi “adenosine” ( senyawa ini jika di ikat oleh reseptornya, secara otomatis akan memperlambat aktivitas sel tubuh, juga menyebabkan pembesaran pembuluh darah-dibutuhkan saat tidur, agar jumlah oksigen yang bersirkulasi lebih banyak), terutama dalam membuat ikatan reseptor.Namun berbeda dengan hasil ikatan pendahulunya, kafein justru tidak memperlambat derak sel tubuh.

Sebenarnya Badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) telah menetapkan, kandungan kafein dalam minuman penambah energi tidak melebihi 50 mg. jika di konsumsi lebih dari itu, dalam jangka panjang, peminumnya dapat terkena penyakit jantung, darah tinggi, ginjal hingga penyakit gula, termasuk resiko abortus untuk wanita hamil. Bahkan menurut penelitian dapat juga mengakibatkan stroke.

Tiap 360 mg cola (hampir semua merek softdrink) mengandung sekitar 40 sampai 60 mg kafein. Kopi mencapai 80 sampai 100 mg percangkir, dan the menyimpan 20 mg hingga 30 mg percangkir.

Pemakai kafein di ibaratkan pengguna kartu kredit yang sering ngutang. Begitu juga dengan badan. Saat mata mengantuk dan tubuh lelah, bukannya istirahat, malah dipaksa mengutang kesegaran pada minuman energi, kopi dan sejenisnya. Padahal semakin menumpuk, hutang jika dalam bentuk uang dapat minta dispensasi dan penundaan pembayaran. Sedangkan jika tubuh yang berhutang, tidak ada kata lain selain memperlakukan tubuh secara normal. Jika mengatuk ya obatnya tidur.Jika lelah ya beristirahat.

Intinya, untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan, menggunakan (makan minum) kafein harus cerdas ( tahu kadar dan bahayanya) serta ingat dampak negatifnya jika sidah melampaui batas.

Berita Terkait:

7 komentar:

pujangga cinta mengatakan...

wah membahas tentang cafein dan kopi yach, tapi sayang aku tidak suka minum kopi hihihi, mampir balik ke blog aku yach

robby mengatakan...

aku suka copy sob , maklum gan pegadang berat.....

Oemar mengatakan...

Aku.. gak suka kopi..

Aryanto AJ mengatakan...

Ngopi sambil merokok makin mantap teman.....oke terima kasih infonya....mau ngurangi ngopi nih...

Unknown mengatakan...

hai sobat thx yup atas infonya...
oiya aq dah follow d blog ini, jgn lupa follow balik yup :)

rae_zen mengatakan...

info bagus sob. thank u

Lembur Kuring mengatakan...

wah...wah...referensi yg bgs bt syh seorang kopiholic,,thx mas..kira2 syh mesti ngurangin pa ga ya kbiasaan ngopiku ney!!hummmm...ok, deh dipikir2 dl mas..

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Kabar Video