94.000 Warga Korut Ngungsi, akibat Banjir China

Sabtu, 21 Agustus 2010

KabarLinggau.Com - Lebih dari 5.000 orang mengungsi dari satu kota Korea Utara yang berbatasan dengan China setelah banjir bandang melanda China dan memaksa 94.000 orang meninggalkan daerah-daerah bencana di China.

Kantor berita resmi Korea Utara KCNA, Minggu (22/8/2010) memberitakan, di daerah barat laut Shinuiju terendam, setelah sungai yang jadi perbatasan antara Korea Utara dan China meluap.

Diperkirakan akibat curah hujan yang tinggi, 300 mm pada Jumat tengah malam dan Sabtu, pukul 09:00 waktu setempat.

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Il mengirim pasukan militer untuk menolong penduduk di daerah barat laut itu.

"Diperkirakan sekitar 5.150 orang korban telah diungsikan angkatan udara dan laut," kata KCNA.

Di daerah Dandong, China dilanda banjir akibat sungai Yalu (bahasa China) atau Sungai Amnok (bahasa Korut) meluap.

"Sekitar empat orang tewas dan banjir menggenangi 44 kota, yang memutuskan aliran listrik dan komunikasi," kata media China.

Badan meteorologi dan geofisika setempat memperkirakan, Minggu pagi curah hujan setinggi 250 mm akan turun di kota China itu dalam 24 jam ke depan.

Banjir bandang yang terjadi dalam tahun-tahun belakangan ini menyebabkan ribuan orang tewas atau hilang, menghanyutkan gedung-gedung dan merendam tanah pertanian, yang memicu Korut mencari bantuan pangan dari luar negeri.

Kurangnya prasarana yang memadai di sebagian besar daerah luar ibu kota Pyongyang membuat tanah pertanian dan distrik-distrik permukiman Korut rentan dilanda banjir apabila hujan lebat,yang merusak tanaman dan memperburuk situasi kekurangan pangan.

Badan bantuan kemanusiaan mengatakan, Korut menderita kekurangan pangan yang kronis, akibat negara donor penting seperti Korsel dan AS mengurangi bantuan, karena kasus uji coba rudal dan program senjata nuklir Korut. (KomP)

Berita Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Kabar Video