Bella Novhasta Nesia: saya berharap bisa menjalankan amanah ini dengan baik terutama saat pengibaran bendera pusaka nanti

Minggu, 15 Agustus 2010

Pengukuhan Paskibraka Nasional 2010
KabarLinggau.Com - Setelah terpilih 66 siswa terbaik dari 33 provinsi, selama satu bulan mereka dibimbing untuk menghayati kemerdekaan dan diberi wawasan untuk mengembangkan diri menjadi Paskibraka.

Paskibraka ini juga dibimbing untuk memiliki sikap disiplin dan mampu menjadi insan yang beriman dan bertakwa. Ke-66 siswa-siswi ini akhirnya dikukuhkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyo didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan Wakil Presiden Boedio beserta Ibu Herawati Boediono di Istana Negara, Minggu (15/8 2010).

Bella Novhasta Nesia, siswi SMAN 1 Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel) sangat bersyukur mendapat kesempatan menjadi Paskibraka. "Ini berkat doa dan dukungan orangtua serta sekolah. Jadi saya berharap bisa menjalankan amanah ini dengan baik terutama saat pengibaran bendera pusaka nanti," ujarnya.

Gadis yang berwajah cantik ini mengaku tidak menyangka kalau dirinya nanti bisa melihat langsung bendera pusaka dan akan dikibarkan bareng rekan-rekannya dari 33 provinsi.

"Selama ini kan hanya bisa melihat dari televisi. Sekarang saya bisa melihat langsung dan mengibarkan bendera. Jadi teringat akan perjuangan para pahlawan saat merebut bendera.

Begitu pula gadis cantik bernama Agus Sri Astuti mengaku terharu atas pengukuhan dirinya menjadi Paskibaraka. Ia juga sangat bangga diberi kepercayaan menaikkan bendera pusaka pada hari kemerdekan RI ke-65 di depan Kepala Negara, duta besar, anggota DPR MPR RI, dan pejabat negara lainnya.

"Terus terang saya bangga dan semua pelajar di seluruh Indonesia punya keinginan yang sama. Jadi saya sangat bersykur bisa mewakili Jambi untuk menjadi Paskibraka kali ini," ujar Siswi SMKN 1 Kota Jambi, saat ditemui di Istana Negara seusai dikukuhkan oleh Presiden.

Dengan mata berkaca-kaca, anak dari Rohayati ini berjanji untuk ke depannya akan menjadi pemudi yang bisa dibanggakan oleh keluarga dan negara. "Selama karantina banyak bekal serta wawasan yang kami dapat, baik soal kedisiplinan maupun cikal bakal seorang pemimpin yang baik itu seperti apa. Jadi ilmu yang saya dapat ini akan saya tularkan kepada generasi muda yang lain," ujarnya.

Kendati selama sebulan penuh digembleng fisik, mental, bahkan wawasan, tapi Sri Astuti tetap tegar dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

"Aku senang bisa bertemu dengan teman-teman seluruh Indonesia yang mewakili daerahnya. Kalau soal baris-berbaris di panasnya matahari, ya memang yang berat, he-he-he. Tapi itu risiko sebagai generasi muda yang disiapkan menjadi pemimpin bangsa," tukasnya.(TribN)

Berita Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA TERKINI

Kabar Video