dan lebih parahnya, tiga dokumen yang di publikasikan itu memuat catatan tentang pembunuhan warga sipil Afganistan yang di tutup-tutupi.
Inti dari dokumen-dokumen yang bocor itu memuat :
1. Taliban memiliki akses untuk memperoleh misil pencari panas portabel untuk menembak pesawat-pesawat tempur.
2. Sebuah pasukan khusus Angkatan Darat AS dan Laut AS terlibat dalam misi untuk menangkap atau membunuh para pimpinan pemberontak.
3. Banyak koraban sipil yang tidak dilaporkan, baik yang merupakan bom taliban atau mi NATO yang salah sasaran.
Dalam sebuah pernyataan resmi, penasehat keamanan nasioanl pemerintah AS, Jenderal James Jones Mengecam atas publikasi dokumen rahasia itu.
Jones Mengatakan informasi rahasia seperti itu bisa membahayakan tidak hanya untuk nyawa prajurit AS dan sekutunya tapi juga keamanan Nasioanal AS.
Jones juga menambahkan , dokumen rahasia itu berasal dari tahun 2004 - 2009, sebelumnya Presiden AS Barack Obama menyampaikan strategi baru perang Afganistan yang di ikuti penambahan militer di negeri itu.
Ribuan dokumen yang di rilis oleh "whistle-blower" online, situs Wikileaks, dan juga di kutip oleh York Times (AS), Guardian (Inggris) dan Der Spiegel (Jerman)itu, pertama kali muncul ketika NATO tengah melakukan investigasi tewasnya 45 warga sipil Afganistan akibat serangan udara NATO di propinsi Helmand, jum'at pekan lalu.
Meski dalam investigasi awalnya NATO tidak menemukan bukti adanya kesalahan misi, namun seorang wartawan BBC yang sempat mewawancarai penduduk desa Regey menemukan pengakuan bahwa banyak warga yang menyaksikan insiden itu, mereka mengatakan serangan itu di lancarkan siang hari saat puluhan orang berlindung dari sengitnya pertempuran di desa tetangga, Joshani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar